Seperti yang kita ketahui bahwa dalam waktu dekat ini Indonesia akan memasuki AEC (Asean Economic Community ). Dimana nantinya terjadi proses jual beli barang dan jasa secara bebas antar negara – negara di ASEAN dengan tujuan meningkatkan daya saing ekonomi negara ASEAN di dunia.Ketika sudah memasuki AEC maka warga negara asing akan bebas bekerja dan mendirikan perusahaan di Indonesia.
Jika masyarakat Indonesia tidak memiliki pengetahuan maupun kemampuan dalam berwirausaha, maka besar kemungkinan masyarakat Indonesia akan menjadi pembantu di negaranya sendiri.
Oleh
karena itu mempelajari Technopreneurship
sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk persiapan menghadapi AEC. Technopreneurship sangat relevan dengan kondisi Indonesia karena pada dasarnya
pencapaian puncak technopreneurship
ini adalah mampu mengelola sumber daya alam di Indonesia sehingga bisa menjadi
peluang bisnis yang mampu menyerap tenaga kerja dan membantu memajukan perekonomian
bangsa.
Technopreneurship
merupakan pengembangan dari enterpreneur. Dimana entrepreneur sebagai objek
utama yang didukung dengan teknologi yang mapan untuk meciptakan lapangan kerja
baru. Technopreneurship berbeda
dengan entrepreneurship. Technopreneurship harus
sukses pada dua tugas utama, yaitu menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai
kebutuhan target pelanggan, dan teknologi tersebut dapat dijual dengan
mendapatkan keuntungan. Sedangan enterpreneur mengutamakan keuntungan
tanpa diharuskan menggunakan teknologi.
Ada
empat aspek dasar dari technopreneurship
yaitu :
1. Technoprenuership adalah proses penciptaan suatu bisnis menggunakan media teknologi
2. Technopreneurship memerlukan waktu dan daya.
3. Adanya penilaian
terhadap resiko. Jenis resiko bermacam-macam tetapi umumnya dalam bentuk keuangan, fisik, dan sosial.t
4. Penghargaan dari
menjadi entrepreneurship. Penghargaan dapat berupa kebebasan, kepuasan pribadi, maupun uang.
Wirausaha
berbasis teknologi informasi merupakan cara yang cepat dan tepat, karena dengan
menjalankan strategi bisnis dan mengembangkan bisnis di
bidang technopreneurship dapat meningkatkan hasil dan kualitas dari usaha
bisnis yang dijalani. Kini dengan menggunakan website, sebuah toko akan lebih mudah
dijangkau oleh orang banyak daripada toko yang hanya jualan di daerah setempat.
Promosi melalui website juga lebih memungkinkan dilihat banyak orang.
Ada beberapa hal yang
perlu dilakukan dan dipahami oleh seorang technopreneur diantaranya :
1. Belajar
dari pengalaman para pelaku technopreneurship
2. Mengeksplorasi
ide
3. Softskill
dan mindset yang diperlukan oleh technopreneur
4. Validasi
Ide dan Penilaian Peluang
5. Pengembangan
Produk Teknologi
6. Hak
Kekayaan Intelektual
7. Analisis
Pasar
8. Model
Usaha
9. Penyusunan
Business Plan
10. Keuangan
Adapun
sifat – sifat yang harus dimiliki technopreneur agar sukses yaitu :
1. Percaya diri
Sifat utama dari percaya diri di mulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah
terombang-ambing.
Sifat utama dari percaya diri di mulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah
terombang-ambing.
2. Berorientasi
pada tugas dan hasil
Sifat seorang technopreneur tidak mengutamakan prestige
dahulu melainkan fokus terhadap perstasi yang ingin dicapai.
Sifat seorang technopreneur tidak mengutamakan prestige
dahulu melainkan fokus terhadap perstasi yang ingin dicapai.
3. Pengambilan
resiko
Ciri pengambilan resiko berpengaruh penting dalam dunia wirausaha yang penuh
resiko dan tantangan. Mengambil sebuah resiko dengan penuh pertimbangan.
Ciri pengambilan resiko berpengaruh penting dalam dunia wirausaha yang penuh
resiko dan tantangan. Mengambil sebuah resiko dengan penuh pertimbangan.
4. Kepemimpinan
Dalam diri seorang technopreneur mutlak memiliki jiwa kepemimpinan. S
Dalam diri seorang technopreneur mutlak memiliki jiwa kepemimpinan. S
5. Keorisinilan
Seorang technopreneur harus memiliki pendapat sendiri, ide yang orisinil dan
mampu merealisasikan ide tersebut.
Seorang technopreneur harus memiliki pendapat sendiri, ide yang orisinil dan
mampu merealisasikan ide tersebut.
6. Berorientasi
pada masa depan
Seorang technopreneur haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan.
7. Kreatifitas dan inovasi
8. Mampu
melihat teknologi dalam 2-5 tahun kedepanSeorang technopreneur haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan.
7. Kreatifitas dan inovasi
Dengan mengikuti perkembangan
teknologi yang ada, seorang technopreneur
mampu menganalisa perkembangan teknologi kedepan seperti apa, dan
mempersiapkan peluang bisnis terlebih dahulu.
mampu menganalisa perkembangan teknologi kedepan seperti apa, dan
mempersiapkan peluang bisnis terlebih dahulu.
